Off White Blog
Botol Heidsieck tertua di dunia ditemukan di kapal karam

Botol Heidsieck tertua di dunia ditemukan di kapal karam

Maret 16, 2024

Sampanye Heidsieck

Para ahli sampanye telah menemukan apa yang diyakini sebagai botol sampanye Heidsieck tertua yang ada, diselamatkan dari kapal karam di perairan selatan Aaland, kepulauan yang dikendalikan Finlandia dari 6.500 pulau di laut Baltik.

Penyelam menemukan muatan sekitar 150 botol sampanye Juli lalu di sekunar bertiang dua yang kandas antara tahun 1825 dan 1830.


Dan pada November lalu para ahli telah mengidentifikasi merek Juglar dan Veuve Clicquot tertua di dunia di antara botol-botol tersebut.

"Ketika menyumbat botol yang berusia hampir 200 tahun, merek ketiga kini telah ditemukan," kata otoritas Aaland dalam sebuah pernyataan.

Empat botol telah diidentifikasi berasal dari rumah Heidsieck & Co Monopole, yang sekarang dimiliki oleh Vranken Pommery Monopole.

"Pada 1800-an dan awal 1900-an itu adalah salah satu rumah sampanye terkemuka, dan itu adalah salah satu yang kami harapkan akan kami temukan di kargo," Richard Juhlin, salah satu pakar sampanye terkemuka dunia, mengatakan kepada AFP.


Juhlin, yang telah membantu pihak berwenang setempat untuk membuka kembali gabus dan membuat katalog sampanye, menambahkan bahwa hanya satu botol Heidsieck yang dalam kondisi prima.

"Heidsieck Monopole adalah sekitar 75 persen pinot noir ... Ia memiliki beberapa catatan bunga, sedikit lebih banyak catatan panggang daripada Veuve Clicquot," katanya.

Juhlin mengatakan dia tidak bisa memberi harga yang pasti pada Heidsieck, tetapi mengatakan dia tidak akan terkejut jika ternyata itu yang paling dicari dan mahal dari 3 merek.


Dia sebelumnya memperkirakan bahwa gelembung dari Veuve Clicquot dan Juglar yang sudah punah sekarang bisa mencapai 100.000 euro (132.000 dolar) per botol.

Sumber: AFPrelaxnews

ahli sampanye

Artikel Terkait