Off White Blog
Reality Bites: Kritik Sosial di Art Basel HK

Reality Bites: Kritik Sosial di Art Basel HK

Maret 22, 2024

Art Basel Hong Kong dibuka untuk para tamu VIP dengan preview dua hari sebelum pembukaan publiknya 24 Maret. Faktanya, ini hanyalah permulaan dari serangkaian acara seni yang menggemparkan kota. Bersamaan dengan Art Basel adalah pameran seni pertama pengakuan / ekspresionis seniman Tracey Emin di Cina yang lebih besar dan pertunjukan cahaya baru Tatsuo Miyajima dari artis Jepang - "Time Waterfall".

Aliran panjang angka-angka menyala yang mengalir di sisi International Commerce Center adalah pemandangan yang cukup menarik, sesuai dengan tema standar yang diilhami Buddha Miyajima (perubahan, ketidakberadaan, keabadian) tetapi ada cukup banyak potongan di berbagai pameran yang menjelaskan metafisika tetapi berat pada komentar sosial.

Salah satu karya ini adalah skala besar Tintin Wulia “Lima ton Rumah dan Pemahaman lainnya”. Bal yang dipadatkan dari kardus yang dihiasi dengan mural digantung pada rantai dan membentuk spiral, sebagai komentar pada kolektor kardus lansia miskin di Hong Kong mencari nafkah yang sedikit dari mengirimkan kardus ke depot daur ulang. Wulia menghabiskan dua tahun pada proyek melacak rute kardus melalui Hong Kong, termasuk berkolaborasi dengan pekerja rumah tangga Filipina yang menggunakan kardus untuk membuat penahan angin untuk diri mereka sendiri ketika mereka berkumpul di ruang publik kota untuk bersosialisasi pada hari Minggu.


Komentar tajam dan agak boros lainnya adalah "18 Cubes" karya Zhang Ding. Ini adalah kubus berlapis emas yang para pengunjung didorong untuk merusak dan menggaruk agar dapat meninggalkan jejak mereka, secara harfiah. Seniman anarkis telah melakukan banyak karya lain yang sama-sama tidak stabil, seperti "Pembukaan" pada tahun 2011, di mana ia mengubah pameran galeri menjadi pengaturan klub malam sebagai kritik terhadap ritual sosial yang sombong.

"Yang Anda lihat adalah Chandliers untuk Lima Kota yang tidak terlihat" didirikan oleh seniman Korea Selatan Kyungah Ham. Karya itu adalah lukisan bordir dari chandelier emas - dengan fakta tambahan bahwa tekstil dibuat di Korea Utara. Pekerjaan itu dilakukan untuk menyoroti perbedaan antara kedua negara, serta jurang pemisah antara kelas yang dicabut hak pilihnya dan kuat secara politik.

Art Basel Hong Kong sekarang berada di tahun keempat dan telah membantu memberi makan reputasi kota sebagai pusat seni untuk Asia. Dengan seni radikal yang berani terjadi, generasi baru seniman dapat terus terinspirasi ke masa depan.

Artikel Terkait